Dalam sebuah studi pada tikus gemuk, para ilmuwan dari Johns Hopkins
telah menemukan dampak dari diet dan manfaat penurunan berat badan
terhadap kesehatan jantung di usia muda, tetapi tidak untuk di usia tua.
Para peneliti menemukan bahwa fungsi jantung yang buruk pada tikus gemuk muda dapat diperbaiki pada saat hewan berhasil menurunkan berat badan dengan diet rendah kalori. Namun, tikus yang lebih tua, yang sudah obesitas untuk jangka waktu yang lama, fungsi jantungnya tidak membaik setelah mereka menjalani diet rendah kalori yang sama.
“Penelitian kami menunjukkan, semakin tikus mengalami obesitas, akan semakin besar juga berisiko kerusakan jantung,” ujar ilmuwan Majd AlGhatrif, MD, yang sekaligus asisten profesor kedokteran di Johns Hopkins University School of Medicine.
“Sayangnya, kami belum tahu apakah prinsip ini akan berlaku untuk manusia juga. Namun inti dari penelitian ini adalah, kehilangan berat badan di usia muda akan lebih menguntungkan,” ujar Lili Barouch, MD, seorang ahli jantung.
“Temuan ini tentunya masih membutuhkan studi lebih lanjut untuk melihat apakah hasilnya akan sama pada manusia,” tambah Barouch.
Seperti yang kita ketahui, obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada manusia, dan beberapa studi telah menunjukkan bahwa dengan mmemangkas kalori dan menurunkan berat badan, beberapa efek merugikan dari obesitas pada jantung bisa disembuhkan.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa penelitian ini seharusnya mendorong orang-orang yang obesitas untuk mencoba menurunkan berat badan sedini mungkin untuk mengurangi risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Hasil penelitian telah dipublikasikan secara online di Journal of Cardiovascular Translational Research. (jay)
0 komentar:
Posting Komentar